Pengembangan Platform Digital Penanganan Kasus SDA-LH

Workshop Co-creation pengembangan platform digital untuk mendukung penanganan kasus SDA LH di Indonesia dilakukan Auriga dan KPK pada 21 Oktober 2020. Kegiatan melibatkan PPNS di sektor SDA LH, Penuntut Umum di Jampidum Kejaksaan Agung dan PPATK serta personel teknis terkait pengelolaan sistem informasi.

Pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 diselenggarakan workshop Co-creation pengembangan platform digital untuk mendukung penanganan kasus SDA LH di Indonesia. Workshop ini menghadirkan sejumlah penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) di sektor SDA LH dari sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L), yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Penuntut Umum di Jampidum Kejaksaan Agung dan PPATK. Selain itu, turut hadir sejumlah personel teknis terkait berkenaan dengan pengelolaan sistem informasi di masing-masing K/L, seperti Pusiknas Mabes Polri serta Daskrimti Kejaksaan Agung.

Kegiatan ini menjadi pembuka dari sejumlah rangkaian kegiatan untuk membangung sebuah digital platform untuk menunjang kinerja penegakan hukum SDA LH. Dalam kesempatan ini, aktivitas dilakukan dengan menggunakan metode User Experience (UX) Workshop Co-Creation yang akan berlangsung secara interaktif melalui medium virtual menggunakan aplikasi Zoom dan Miro Virtual White Board. Adapun tujuan dilakukannya workshop ini adalah (1) mengidentifikasi kebutuhan dari penegak hukum dalam penanganan perkara di sektor SDA-LH terkait pemanfaatan platform digital; (2) mendapatkan umpan balik terhadap desain yang sedang disusun; (3) mendapatkan masukan untuk penyempurnaan desain sistem.

Diharapkan dari kegiatan tersebut didapat gambaran umum terkait bisnis proses dan hambatan yang dirasakan oleh personel penegak hukum dalam melaksanakan tugas penyidikan tindak pidana sektor SDA LH. Setelah itu, akan dilakukan pendalam informasi melalui wawancara mendalam (indepth interview) ke beberapa K/L untuk mempertajam hasil temuan dalam workshop ini untuk kemudian dapat dikembangkan sebuah prototype awal dari digital platform yang dimaksud.